BANDARLAMPUNG– Gunung Anak Krakatau (GAK) tercatat mengalami empat kali erupsi terhitung sejak Kamis (26/1/2023) dini hari hingga pukul 07.32 WIB.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Kamis pagi pukul 07.32 wib. Tinggi kolom letusan teramati ± 500 m di atas puncak (± 657 m di atas permukaan laut).
BACA JUGA:Pengadilan Perintahkan Organisasi HAM Tertua di Rusia Segera Ditutup, Tuai Kecaman Dunia Internasional
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
“Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki diminta tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,” ujar Petugas Pos Pemantau GAK Jumono, Kamis (26/1/2023).
BACA JUGA:Mahasiswi Cantik Selvi Amelia Tewas Ditabrak, Ibu Korban: Usut Tuntas!
Satu sebelumnya Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada pukul 06.33 WIB dan dari pemantauan, tinggi kolom letusan teramati ± 300 m di atas puncak (± 457 m di atas permukaan laut).
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita WartaRingan di Google News
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Lalu pada kamis pagi pukul 05:12 wib, tinggi kolom letusan GAK teramati ± 300 m di atas puncak (± 457 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 33 detik
Kemudian, pada pada Kamis dini hari, Gunung Anak Krakataujuga mengalami erupsi pada pukul 00:03 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 20 detik.